Selasa, 08 Desember 2015

Pengaruh Garam Terhadap Pembuatan Es krim Tradisional

ABSTRAK


Seiring dengan perkembangan teknologi, ilmu kimia juga mengalami kemajuan pesat. Walaupun menggunakan zat kimia sederhana, dapat dibentuk suatu produk yang berguna. Salah satunya adalah garam. Indonesia kaya akan bahan ini. Sebagian besar masyarakat menggunakan garam sebagai penyedap rasa pada masakannya. Namun, kita sering melihat bahwa garam digunakan untuk kegiatan yang lain. Seperti yang akan kita bahas, garam juga biasa digunakan pada proses pembuatan es krim secar tradisional. Sering kita lihat para pembuat es krim secara tradisional menambahkan garam pada potongan es balok. Dan bahkan kita sendiri yang melakukannya. Namun, yang menjadi masalah, mengapa harus ditambahkan garam pada proses ini? Untuk mengetahui peranannya, penulis akan mengungkapnya pada makalah ini, agar kita tidak hanya mengetahui proses pembuatannya yang menggunakan garam, namun juga mengetahui alasan ditaburinya garam pada proses ini. Sehingga, setelah mempelajari hal ini, kita dapat menyadari bahwa ilmu kimia sangat berperan dalam kehidupan kita.






BAB I
PENDAHULUAN



1.1    Latar Belakang
 Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang peranannya sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Tidak salah jika ilmu kimia mendapat predikat sebagai Central Science. Hal ini dikarenakan, cabang ilmu yang lain bertumpu pada ilmu kimia. Ilmu kimia secara khusus mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan materi secara fisika maupun kimia, serta energi yang menyertai dalam proses tersebut.
Kita dapat menjumpai beberapa peralatan dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan konsep kimia. Selain peralatan berdasarkan konsep kimia, ada pula proses pembuatan sesuatu dengan menggunakan konsep kimia. Dalam proses tersebut, tentunya beberapa perlu ditambahkan zat kimia. Misalnya saja garam. Garam banyak digunakan sebagai bumbu masak oleh ibu rumah tangga atau pengusaha restoran agar sajian menunya menjadi lebih enak terasa dilidah. Namun kegunaan lain dari garam yaiutu garam dapat digunakan untuk membekukan air. Dari sifat inilah, garam dapat dimanfaatkan dalam pembuatan es krim.
Dari latar belakang inilah, penulis terinspirasi untuk mengungkap alasan mengapa garam ditambahkan dalam pembuatan es krim. Setelah mengetahui alasannya kita dapat mengetahui bahwa garam merupakan salah satu zat kimia yang sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari.

1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis merumuskan masalah yakni : Mengapa dalam pembuatan es krim perlu ditambahkan garam?

1.3    Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan agar penulis dan pembaca mengetahui apa alasan ditambahkannya garam dalam pembuatan es krim.

1.4   Hipotesis
Penaburan garam ke dalam es dapat menurunkan titik lebur es. Sehingga dalam proses peleburannya memerlukan energi kalor yang cukup besar. Kalor ini didapatkan dari lingkungan sekitar es. Salah satunya dari adonan es krim itu sendiri. Sehingga adonan es krim dapat membeku dan dingin.







BAB II
PEMBAHASAN



2.1    Konsep Garam
Dalam kehidupan sehari-hari, garam dikenal sebagai bumbu masak yang memberi rasa asin pada masakan. Sementara itu, di dalam konsep kimia, garam merupakan senyawa ion yang terbentuk dari penggabungan ion negatif sisa asam dengan ion positif sisa basa. Karena merupakan gabungan dari ion-ion sisa asam dan sisa basa, maka garam umumnya berbentuk larutan. Dalam konsep kimia, dikenal tiga jenis garam yaitu:
a.       Garam yang bersifat netral, berasal dari asam kuat dan basa kuat.
b.      Garam yang bersifat asam, berasal dari asam kuat dan basa lemah.
c.       Garam yang bersifat basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat.
(Purba, Michael.2007:252)
Berdasarkan reaksi hidrolisis, yaitu reaksi zat dengan air, garam-garam bila direaksikan dengan air akan menghasilkan beberapa zat. Hidrolisis garam yang bersifat asam akan menghasilkan ion H3O+ yang bersifat asam. Sementara hidrolisis garam yang bersifat basa akan menghasilkan ion OH- yang bersifat basa. Hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun.(Purba, Michael.2007:254).
Garam dapur yang telah banyak dikenal juga merupakan senyawa ion dengan rumus kimia NaCl. Bentuk padat garam ini diperoleh melalui proses kristalisasi. Garam ini berasal dari asam kuat HCl dan basa kuat NaOH, sehingga termasuk garam netral. Karena hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun, maka garam ini (NaCl) bisa dikonsumsi karena tidak mengubah keseimbangan asam basa di dalam tubuh. Pada karya tulis ini, pembahasan difokuskan pada hubungan antara garam dan perubahan suhu. Selanjutnya, yang disebut sebagai garam dalam karya tulis ini adalah garam dapur(NaCl).

2.2    Hubungan Garam dengan Penurunan Suhu
Contoh aplikasi garam yang berhubungan dengan perubahan suhu antara lain:
a.       Pembuatan es putar atau es krim tradisional.
b.      Pencairan salju di jalan-jalan pada musim dingin.
c.       Pencegahan terbentuknya es pada kaca mobil di musim dingin dengan mengelapnya menggunakan air garam.
Dalam karya tulis ini, contoh kasus yang akan dibahas lebih lanjut adalah aplikasi garam dalam pembuatan es putar atau es krim tradisional. Dalam proses pembuatan es putar atau es krim tradisional, bahan-bahan es putar yang telah dicampur dimasukan ke dalam sebuah wadah yang terbuat dari logam. Wadah itu kemudian dimasukan ke dalam wadah lain yang lebih besar. Lalu di sekitar wadah yang berisi campuran bahan-bahan es putar tadi, dimasukan campuran antara es batu dan garam dan wadah itu diputar. Campuran antara garam dengan es batu pada pembuatan es putar tadi merupakan "lemari es" tradisional yang berfungsi menurunkan campuran sehingga memungkinkan terbentuknya es putar.
Temperatur es dan air normalnya adalah 00C, tetapi itu tidak cukup dingin untuk dapat membuat es krim menjadi beku. Temperatur yang diperlukan untuk membuat es krim adalah sebesar -30C atau lebih rendah. Tugas inilah yang dilakukan oleh garam. Sesungguhnya banyak zat lain yang dapat berbuat hal yang sama tetapi garam lebih murah, sehingga banyak digunakan untuk membuat es krim.
Ketika es dicampur dengan garam, sebagian membentuk air garam dan es secara spontan terlarut dalam air garam, akibatnya air garam semakin banyak. Di dalam segumpal es, air terstruktur membentuk tatanan geometrik yang tertentu dan kaku. Tatanan yang kaku ini rusak ketika diserang oleh garam, maka molekul-molekul air selanjutnya bebas bergerak ke mana-mana dalam wujud cair.
Tetapi merusak struktur padat molekul-molekul es memerlukan energi. Untuk sebongkah es yang hanya kontak dengan garam dan air, energi itu hanya dapat diperoleh dari kandungan panas dalam air garam. Maka ketika es mencair dan terlarut, proses ini meminjam panas dari air dan menurunkan temperaturnya. Setelah temperatur dingin ini tercapai, dalam pemanfaatannya campuran itu mendapatkan panas pengganti dari adonan es krim yang mengakibatkan adonan es krim menjadi dingin dan beku.

2.3    Percobaan/Eksperimen
Untuk menjelaskan teori kenapa dan mengapa es putar dapat membeku walau tanpa disimpan dalam freezer, dapat dilakukan percobaan sebagai berikut:
a.         Alat dan bahan
1)   Toples (2 buah)
2)   Kantong plastik bening
3)   Es Batu
4)   Garam (200 gram)
5)   Perasa cokelat
6)   Air matang
b.         Langkah-langkah
1)   Campurkan perasa cokelat dengan air matang, lalu masukkan ke dalam kantong plastik dengan volume yang sama.
2)   Ikat dengan kuat ujung kantong plastik tersebut agar air di dalamnya tidak tumpah.
3)   Masukkan sedikit es batu dan garam ke dasar toples.
4)   Masukkan kantong plastik yang telah disiapkan ke dalam toples.
5)   Tambahkan es batu dan garam sedikit demi sedikit hingga menutup seluruh bagian dari kantong plastik.
6)   Tutup toples rapat-rapat.
c.         Variabel
1)   Variabel Kontrol
-          Ukuran kanttong plastik sama
-          Perasa cokelat banyak dan jenisnya sama
-          Volume es batu sama
-          Volume air matang sama
-          Waktu pengocokan 6 menit
2)   Variabel Bebas
-          Pemberian garam pada toples I
3)   Variabel Terikat
-          Campuran perasa dan air pada toples I lebih cepat membeku.
d.        Hasil
Setelah dilakukan eksperimen, didapatkan hasil bahwa campuran perasa cokelat dengan air dalam toples I (yang ditaburi garam) lebih cepat membeku.






BAB III
PENUTUP



3.1.  KESIMPULAN
Garam sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya pada pembuatan es krim. Keberadaan garam dalam proses pembuatan es krim sangat penting. Sifat garam yang dapat menurunkan titik lebur es menjadikan adonan es krim dapat menjadi dingin atau beku.
Namun, dalam pembuatannya juga perlu dilakukan penggoncangan. Hal ini bertujuan agar es krim menjadi lembut dan tidak terlalu beku. Selain itu, penggoncangan juga bertujuan agar adonan tercampur gas dari lingkungan sehingga terbentuk busa yang seragam atau homogen.
Jadi prinsip inilah yang digunakan para pembuat es krim. Khususnya para pembuat es krim dengan cara tradisional, tanpa menggunakan freezer. Walaupun yang dibutuhkan tidak tersedia, namun dengan cara sederhana pun dapat dilakukan. Inilah yang membuktikan bahwa ilmu kimia sangat besar peranannya dalam kehidupan sehari-hari.

3.2.  KRITIK DAN SARAN
Penulis memberikan saran kepada pembaca bahwa untuk dapat menikmati es krim, kita tidak hanya bisa membeli es krim yang sudah jadi. Kita dapat membuatnya sendiri dengan metode-metode yang telah disampaikan di atas. Hal ini akan lebih menguntungkan kita di mana es krim tersebut lebih higienis daripada es krim yang kita beli di pasaran.
Dan kepada para pembuat es krim, hendaknya dalam pembuatannya tetap menjaga kualitas dan rasa es krim. Tidak hanya lezat, namun es krim yang dibuat juga harus memenuhi syarat layak untuk dikonsumsi dan tidak mengandung zat yang berbahaya. Karena, konsumen es krim sebagian besar kalangan anak-anak. Jadi, jika mereka mengkonsumsi zat kimia yang berbahaya, hal itu dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan mereka.




DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar: