ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan teknologi,
ilmu kimia juga mengalami kemajuan pesat. Walaupun menggunakan zat kimia
sederhana, dapat dibentuk suatu produk yang berguna. Salah satunya adalah
garam. Indonesia kaya akan bahan ini. Sebagian besar masyarakat menggunakan
garam sebagai penyedap rasa pada masakannya. Namun, kita sering melihat bahwa
garam digunakan untuk kegiatan yang lain. Seperti yang akan kita bahas, garam
juga biasa digunakan pada proses pembuatan es krim secar tradisional. Sering
kita lihat para pembuat es krim secara tradisional menambahkan garam pada
potongan es balok. Dan bahkan kita sendiri yang melakukannya. Namun, yang
menjadi masalah, mengapa harus ditambahkan garam pada proses ini? Untuk
mengetahui peranannya, penulis akan mengungkapnya pada makalah ini, agar kita
tidak hanya mengetahui proses pembuatannya yang menggunakan garam, namun juga mengetahui
alasan ditaburinya garam pada proses ini. Sehingga, setelah mempelajari hal
ini, kita dapat menyadari bahwa ilmu kimia sangat berperan dalam kehidupan
kita.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ilmu kimia merupakan salah satu
cabang ilmu pengetahuan alam yang peranannya sangat besar dalam kehidupan
sehari-hari. Tidak salah jika ilmu kimia mendapat predikat sebagai Central
Science. Hal ini dikarenakan, cabang ilmu yang lain bertumpu pada ilmu kimia.
Ilmu kimia secara khusus mempelajari tentang susunan, struktur, sifat,
perubahan materi secara fisika maupun kimia, serta energi yang menyertai dalam
proses tersebut.
Kita dapat menjumpai beberapa peralatan dalam kehidupan sehari-hari yang
menggunakan konsep kimia. Selain peralatan berdasarkan konsep kimia, ada pula
proses pembuatan sesuatu dengan menggunakan konsep kimia. Dalam proses
tersebut, tentunya beberapa perlu ditambahkan zat kimia. Misalnya saja garam. Garam banyak digunakan
sebagai bumbu masak oleh ibu rumah tangga atau pengusaha restoran agar sajian
menunya menjadi lebih enak terasa dilidah. Namun kegunaan lain dari garam
yaiutu garam dapat digunakan untuk membekukan air. Dari sifat inilah, garam
dapat dimanfaatkan dalam pembuatan es krim.
Dari latar belakang inilah, penulis terinspirasi untuk mengungkap alasan
mengapa garam ditambahkan dalam pembuatan es krim. Setelah mengetahui alasannya
kita dapat mengetahui bahwa garam merupakan salah satu zat kimia yang sangat
berperan dalam kehidupan sehari-hari.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis
merumuskan masalah yakni : Mengapa dalam pembuatan es krim perlu ditambahkan
garam?
1.3
Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan agar
penulis dan pembaca mengetahui apa alasan ditambahkannya garam dalam pembuatan
es krim.
1.4 Hipotesis
Penaburan garam ke dalam es dapat
menurunkan titik lebur es. Sehingga dalam proses peleburannya memerlukan energi
kalor yang cukup besar. Kalor ini didapatkan dari lingkungan sekitar es. Salah
satunya dari adonan es krim itu sendiri. Sehingga adonan es krim dapat membeku
dan dingin.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Konsep Garam
Dalam kehidupan sehari-hari, garam dikenal sebagai
bumbu masak yang memberi rasa asin pada masakan. Sementara itu, di dalam konsep
kimia, garam merupakan senyawa ion yang terbentuk dari penggabungan ion negatif
sisa asam dengan ion positif sisa basa. Karena merupakan gabungan dari ion-ion
sisa asam dan sisa basa, maka garam umumnya berbentuk larutan. Dalam konsep
kimia, dikenal tiga jenis garam yaitu:
a.
Garam yang bersifat
netral, berasal dari asam kuat dan basa kuat.
b.
Garam yang bersifat
asam, berasal dari asam kuat dan basa lemah.
c.
Garam yang bersifat
basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat.
(Purba,
Michael.2007:252)
Berdasarkan reaksi hidrolisis, yaitu reaksi zat dengan
air, garam-garam bila direaksikan dengan air akan menghasilkan beberapa zat.
Hidrolisis garam yang bersifat asam akan menghasilkan ion H3O+ yang
bersifat asam. Sementara hidrolisis garam yang bersifat basa akan menghasilkan
ion OH- yang bersifat basa. Hidrolisis garam netral tidak
menghasilkan zat apapun.(Purba, Michael.2007:254).
Garam dapur yang telah banyak dikenal juga merupakan
senyawa ion dengan rumus kimia NaCl. Bentuk padat garam ini diperoleh melalui
proses kristalisasi. Garam ini berasal dari asam kuat HCl dan basa kuat NaOH,
sehingga termasuk garam netral. Karena hidrolisis garam netral tidak
menghasilkan zat apapun, maka garam ini (NaCl) bisa dikonsumsi karena tidak
mengubah keseimbangan asam basa di dalam tubuh. Pada karya tulis ini,
pembahasan difokuskan pada hubungan antara garam dan perubahan suhu.
Selanjutnya, yang disebut sebagai garam dalam karya tulis ini adalah garam dapur(NaCl).
2.2 Hubungan Garam dengan Penurunan Suhu
Contoh aplikasi garam yang berhubungan dengan
perubahan suhu antara lain:
a.
Pembuatan es putar
atau es krim tradisional.
b.
Pencairan salju di
jalan-jalan pada musim dingin.
c.
Pencegahan
terbentuknya es pada kaca mobil di musim dingin dengan mengelapnya menggunakan
air garam.
Dalam karya tulis ini, contoh kasus yang akan dibahas
lebih lanjut adalah aplikasi garam dalam pembuatan es putar
atau es krim tradisional. Dalam proses pembuatan es putar atau es krim
tradisional, bahan-bahan es putar yang telah dicampur dimasukan ke dalam sebuah
wadah yang terbuat dari logam. Wadah itu
kemudian dimasukan ke dalam wadah lain yang lebih besar. Lalu di sekitar wadah
yang berisi campuran bahan-bahan es putar tadi, dimasukan campuran antara es
batu dan garam dan wadah itu diputar. Campuran antara
garam dengan es batu pada pembuatan es putar tadi merupakan "lemari
es" tradisional yang berfungsi menurunkan campuran sehingga memungkinkan
terbentuknya es putar.
Temperatur
es dan air normalnya adalah 00C, tetapi itu tidak cukup dingin untuk
dapat membuat es krim menjadi beku. Temperatur yang diperlukan untuk membuat es
krim adalah sebesar -30C atau lebih rendah. Tugas inilah yang
dilakukan oleh garam. Sesungguhnya banyak zat lain yang dapat berbuat hal yang
sama tetapi garam lebih murah, sehingga banyak digunakan untuk membuat es krim.
Ketika es
dicampur dengan garam, sebagian membentuk air garam dan es secara spontan
terlarut dalam air garam, akibatnya air garam semakin banyak. Di dalam segumpal
es, air terstruktur membentuk tatanan geometrik yang tertentu dan kaku. Tatanan
yang kaku ini rusak ketika diserang oleh garam, maka molekul-molekul air
selanjutnya bebas bergerak ke mana-mana dalam wujud cair.
Tetapi
merusak struktur padat molekul-molekul es memerlukan energi. Untuk sebongkah es
yang hanya kontak dengan garam dan air, energi itu hanya dapat diperoleh dari
kandungan panas dalam air garam. Maka ketika es mencair dan terlarut, proses
ini meminjam panas dari air dan menurunkan temperaturnya. Setelah temperatur
dingin ini tercapai, dalam pemanfaatannya campuran itu mendapatkan panas
pengganti dari adonan es krim yang mengakibatkan adonan es krim menjadi dingin
dan beku.
2.3 Percobaan/Eksperimen
Untuk menjelaskan teori kenapa dan mengapa es putar
dapat membeku walau tanpa disimpan dalam freezer, dapat dilakukan
percobaan sebagai berikut:
a.
Alat dan bahan
1)
Toples (2 buah)
2)
Kantong plastik bening
3)
Es Batu
4)
Garam (200 gram)
5)
Perasa cokelat
6)
Air matang
b.
Langkah-langkah
1)
Campurkan perasa cokelat dengan air matang, lalu masukkan ke dalam kantong
plastik dengan volume yang sama.
2)
Ikat dengan kuat ujung kantong plastik tersebut agar air di dalamnya tidak
tumpah.
3)
Masukkan sedikit es batu dan garam ke dasar toples.
4)
Masukkan kantong plastik yang telah disiapkan ke dalam toples.
5)
Tambahkan es batu dan garam sedikit demi sedikit hingga menutup seluruh
bagian dari kantong plastik.
6)
Tutup toples rapat-rapat.
c.
Variabel
1)
Variabel Kontrol
-
Ukuran kanttong plastik sama
-
Perasa cokelat banyak dan jenisnya sama
-
Volume es batu sama
-
Volume air matang sama
-
Waktu pengocokan 6 menit
2)
Variabel Bebas
-
Pemberian garam pada toples I
3)
Variabel Terikat
-
Campuran perasa dan air pada toples I lebih cepat membeku.
d.
Hasil
Setelah dilakukan
eksperimen, didapatkan hasil bahwa campuran perasa cokelat dengan air dalam
toples I (yang ditaburi garam) lebih cepat membeku.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Garam
sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya pada pembuatan es
krim. Keberadaan garam dalam proses pembuatan es krim sangat penting. Sifat garam
yang dapat menurunkan titik lebur es menjadikan adonan es krim dapat menjadi
dingin atau beku.
Namun, dalam
pembuatannya juga perlu dilakukan penggoncangan. Hal ini bertujuan agar es krim
menjadi lembut dan tidak terlalu beku. Selain itu, penggoncangan juga bertujuan
agar adonan tercampur gas dari lingkungan sehingga terbentuk busa yang seragam
atau homogen.
Jadi prinsip
inilah yang digunakan para pembuat es krim. Khususnya para pembuat es krim
dengan cara tradisional, tanpa menggunakan freezer. Walaupun yang dibutuhkan
tidak tersedia, namun dengan cara sederhana pun dapat dilakukan. Inilah yang
membuktikan bahwa ilmu kimia sangat besar peranannya dalam kehidupan
sehari-hari.
3.2. KRITIK DAN SARAN
Penulis
memberikan saran kepada pembaca bahwa untuk dapat menikmati es krim, kita tidak
hanya bisa membeli es krim yang sudah jadi. Kita dapat membuatnya sendiri
dengan metode-metode yang telah disampaikan di atas. Hal ini akan lebih
menguntungkan kita di mana es krim tersebut lebih higienis daripada es krim
yang kita beli di pasaran.
Dan kepada para
pembuat es krim, hendaknya dalam pembuatannya tetap menjaga kualitas dan rasa
es krim. Tidak hanya lezat, namun es krim yang dibuat juga harus memenuhi
syarat layak untuk dikonsumsi dan tidak mengandung zat yang berbahaya. Karena,
konsumen es krim sebagian besar kalangan anak-anak. Jadi, jika mereka
mengkonsumsi zat kimia yang berbahaya, hal itu dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar